Sebelum dan sesudah terjadinya hari
kiamat atau sesudah dan sebelum terjadinya hari kiamat banyak yang
menggembor-gemborkan tentang benar dan tidaknya hari itu. Bahkan dari pelbagai
macam disiplin keilmuan pun saling mengunggul-unggulkan dan saling beradu
logika untuk membenarkan adanya hari kiamat pada tanggal yang runutannya sangat
menarik itu (21-12-12), mulai dari kalender maya milik bangsa maya di tahun
250-900 M, para ahli astronom terbaik dunia, hingga para penulis pun seolah
dibingungkan dengan kabar-kabar hebat itu.
Sedikit
membaca kabar ilmiah-ilmiah tentang alasan-alasan astronomis yang satu-persatu
mulai ramai 3 tahun silam, saya teringat pada salah satu surat dalam Al-Quran
(an-naba’ 1-5). Terasa sangatlah lucu dan mengherankan, apakah memang benar
tragedi 1400 silam tentang perdebatan antara orang-orang nonmuslim mengenai
benar-tidaknya hari kiamat itu tejadi kembali pada hari ini?. Dan kalau saya
boleh mengandaikan, andaikan Muhammad masih ada di hari ini, pasti untuk
kesekian kalinya akan turun ayat-ayat Allah tantang Kiamat yang lebih sinis
lagi.
Harusnya,
sebagai seorang muslim yang tak suka dikafirkan, kita sudah paham dan tak perlu
bertanya-tanya lagi, seperti mereka-mereka dalam surat An-Naba’. Para
ilmuan-ilmuan barat berani mengatakan hingga memberitakan semuanya dengan
detail tentang prosesi terjadinya hari kiamat itu, dikarenakan sebelumnya
mereka sudah tahu tanda-tanda akan terjadinya hari itu. Sisi lain didukung
dengan fakta yang memang mengatakan mayoritas penduduk dunia adalah islam
dengan kitab suci Al-Qurannya, mereka menjadikan fakta ini sebagai peluang
untuk mencuri perhatian dunia. Dalam Al-Quran dengan jelas dikatakan “ (sungguh
kami akan dibangkitkan) pada hari ketika tiupan pertama mengguncangkan dunia.
Dan diiringi oleh guncangan kedua (an-Nazi’at, 6-7)”, yang mana menurut ibnu
katsir, keduanya berarti guncangan atau gempa yang luar biasa dasyatnya, dan
disusul gempa-gempa yang kecil setelahnya. Dari situ penulis dapat menyimpulkan
bahwa para ilmuan barat pun sebelumnya sudah mengetahui tentang ini semua, lalu
di deskripsikan dengan bumbu yang jauh berbeda dan akal pun enjoy menerimanya.
Coba kalau, Al-Quran mendeskripsikan Kiamat dominan dengan semakin maraknya
tumbuhan yang bisa bicara, atau mungkin munculnya makanan yang bisa membuat
tubuh manusia membesar mengecil, membesar mengecil, pasti sedikit banyaknya fakta-fakta ilmiah
yang telah umum hari-hari ini akan berbeda dan bahkan para komikus akan
intervensi dalam hal ini. Intinya, mari kita sadari sejenak bahwasanya
orang-orang yang menggemborkan berita-berita tentang ini, itu terinspirasi dan
condong pada apa yang telah kita yakini dan ketahui sebelumnya.
Namun,
setidaknya dengan adanya semua bukti ilmiah yang telah mereka perjuangkan dan
paparkan, kita dapat berbicara dan tahu lebih banyak lagi tentang rasionalisasi
akan hari kiamat itu. Dan keluar dari prasangka-prasangka negative tentang
mereka, seharusnya di bulan ini kita harus berterima kasih dengan berita-berita
tentang hari kiamat itu, bukan malah menghujat dan menghujat, mengetahui tidak
benarnya berita itu. Kalau kita berfikir sejenak, tanpa adanya nesw in depth
yang booming 3 tahun silam ini,
mungkin para penulis tak akan segiat dan sesemangat untuk membahas mengenai
Hari Kiamat, sampai disempat-sempatkan membuka kitab-kitab klasik demi sempurnanya
dan diterimanya tulisannya, para mufassir dan para ahli agama pun turut merasa
tertarik untuk membenarkan kelurusan mereka dijalan yang sesat itu.
Selayang
fikir mengenai hari kiamat ini, dalam Al-Quran dijelaskan “Telah dekat
terjadinya Hari Kiamat. Tidak ada yang akan menyatakan terjadinya hari itu
selain Allah” (Q.S an-Najm : 57-58). Jadi, semua tak perlu bertanya-tanya
akan kebenaran dari semua itu. Tapi, dari aspek lain justru ketika tak ada yang
bertanya-tanya tentang itu-lah yang malah dikatakan kurang wajar. Mereka
terlalu termakan oleh berita, dan sesuatu yang update apalagi disertai dengan
bukti-bukti yang ilmiah. Pikiran mereka telah terkontaminasi oleh hal-hal
menarik hingga membuat mereka sejenak lupa dan turut penasaran bersamaan dengan
sesuatu yang menarik tadi. Dan disini adalah tentang tanggal yang diramalkan.
Siapa coba yang tidak berfikir sejenak semisalnya pada runtutan angka 12 atau triple
twelve akan terjadi guncangan yang
sangat dasyat, tentunya wajar jika hal ini membingungkan.
Tanggapan
Al-Quran mengenai inipun tak jauh panggang dengan api,”Sesungguhnya
pengetahuan tentang hari kiamat itu adalah di sisi Tuhan, tetapi kebanyakan
manusia tidak mengetahui”. (QS AL-A’raaf :187), dalam kalimat “tetapi
kebanyakan manusia tidak mengetahui”,penulis
bisa mengatakan bahwa merupakan hal yang wajar jika mereka saling berbeda
pendapat mengenai ini. Bukan karena mereka tidak tahu secara mutlak kalau
semuanya ada ditangan Tuhan, namun lagi-lagi adanya keterkaitan antara
psikology manusia yang lebih condong pada sesuatu yang unik dan menarik
tadi-lah yang seolah menyihir mereka untuk lupa sejenak.
Lain ladang
lain belalang, begitu juga dengan ini. Aspek lain, untuk bisa menentukan atau
sekedar meramalkan kapan hari kiamat itu saja, bagi sesosok paling fenomenal
dalam sejarah Muhammad SAW (Michael heart-100 orang paling berpengaruh
dalam sejarah) adalah hal yang sangatlah
sulit bahkan tidak mungkin (QS AL-A’raaf :187). Namun berbeda jauh dengan hari ini, ketika mereka
menemukan sesuatu yang tidak mungkin, mereka merekayasakannya, hingga ramalan
demi ramalan tentang hari kiamat pun perlahan mulai mengemuka. Dan dalam hal
ini actor utamanya tak bukan adalah diri kita sendiri, mau yakin akan mereka
ataukah tetap berpegang teguh dengan Quran, ada pada masing-masing dari kita.
Dan buat mereka-mereka yang telah berjuang untuk meramalkan dan menentukan hari
akhir itu kapan, teruskan ajalah dengan apa adanya, yang terpenting janganlah
sampai berhenti belajar.
Sesungguhnya dari tragedi infotainment yang
kontroversi 3 tahun silam itu, banyak ilmu-ilmu yang tanpa banyak disadari
telah dibaca dan dipelajari banyak orang. Mulai dari astronomi, teknologi,
arkeologi hingga pada sejarah peradaban sebuah bangsa yang konon katanya bagaikan
turun dari langit, mengalami zaman yang cemerlang, kemudian lenyap secara
misterius. Sudah menguasai pengetahuan
tentang ilmu falak yang khusus dan mendalam, sistem penanggalan yang sempurna,
penghitungan perbintangan yang rumit serta metode pemikiran abstrak yang
tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar