Sabtu, 09 Agustus 2014

Al-Quran menjelaskan segalanya, benarkah?




Hidup sungguh sangat sederhana. Yang hebat-hebat hanya tafsirannya.
.
Pram

                Selama ini di dunia ide para mahsiswa, diskusi adalah cara efisien untuk mendapatkan inti sebuah pengetahuan atau bahkan ilmu pengetahuan. Iya, diskusi sering dikaitkan dengan membaca, menulis, dan nongkrong. Diskusi memungkinkan seseorang mendapat inti dari satu buku penuh dalam waktu satu jam atau bahkan hanya lima belas menit. Diskusi tidak lebihnya adalah rar dari hasil ekstrak membaca atau menulis seseorang yang dibagi kepada rekan-rekan nongkrongnya. Selain memiliki manfaat intelektual, diskusi juga memberikan manfaat sosial. Diskusi memiliki manfaat yang begitu efisien. Seandainya itu bisa dialihtempatkan, diskusi bisa menjadi solusi jitu terhadap permasalahan BBM yang akhir-akhir ini kembali diperbincangkan rakyat.
            Akan tetapi, bukan itu yang menjadi pandangan terfokus. Melainkan kepada siapa yang berdiskusi dan apa yang seharusnya harus dikaitkan dalam berdiskusi. Dalam hal ini, saya mempertanyakan kembali tentang identitas kita sebagai warga Indonesia yang muslim. Pertanyaannya: seberapa sering kita menyangkutkan Quran dalam setiap kegiatan diskusi kita mengetahui itu adalah keajaiban luar biasa kita? Jarang sekali. Dan itulah yang sebenarnya perlu diresahkan. Dunia sekarang sedang krisis interpretasi Quran terkait hal-hal kecil. Di tengah diskusi, nongkrong, apalagi ditemani secangkir kopi, pasti sangat bermanfaat jika kita mau menyinggung Quran dan melibatkannya dalam diskusi kita. Bagaimana Quran akan merespon hal seperti ini. Apakah memang hal-hal kecil seperti ini ada dalam Quran ataukah hanya interpretasi seseorang saja yang mencoba mengaitkan. Lantas, kalau seperti itu, benarkan kalau Quran itu menjelaskan segalanya ataukah itu hanya interpretasinya saja, dan lain sebagainya. Bisa dibayangkan, apa yang terjadi ketika hal itu benar-benar dilakukan dalam warung kopi di Indonesia. Ini pasti akan memberi citra yang positif buat Islam Indonesia: Islam yang mencintai kitab sucinya, Islam yang mencintai pengetahuan, Islam yang mencintai diskusi, Islam yang saling menghargai tanah airnya, dan sebagainya. Hingga akhirnya kita tahu bahwa Quran itu simpel, yang menyeluruh hanyalah interpretasi-interpretasi akannya. Kita sadar, kita berani mendiskusikan. Kita cinta, kita berani mengaitkannya dan menemukan keajaibannya.poenk100814

Tidak ada komentar:

Posting Komentar