Rabu, 12 Februari 2014

Muhammad: frame Ideal Muslim


Sekitar dua minggu silam, saya terjebak di tengah-tengah hujan bersama salah satu rekan saya ketika sedang asyik menikmati hidangan di salah satu warung pinggir jalan dekat pesantren rekan saya tadi. Di waktu yang sama tubuh saya serasa sangat kedinginan dan berat sekali untuk digunakan berjalan. Dan dalam keadaan yang seperti itu ada sesuatu yang seakan memaksa saya untuk mencari-cari: siapakah yang harus disalahkan dalam hal ini. Saya merasa sangat mengeluh dan tidak bersyukur ketika itu.
Akan tetapi, tidak lama setelah itu, tiba-tiba bayangan tentang Muhammad SAW memenuhi pikiran. Saya teringat bagaimana dulu beliau pernah dilempar kotoran, dicaci, diludah, sampai dilempar batu hingga berdarah. Namun, tidak ada respon sedikitpun yang menunjukkan betapa mengeluhnya Muhammad akan semua itu. Selain itu, saya juga teringat ketika Muhammad menggigil dingin dan ketakutan paska kali pertama bertemu dengan Jibril yang kemudian dihibur oleh Khadijah.
Dan mengenai contoh yang kedua—disaat nabi dihibur oleh Khadijah—ada beberapa kesimpulan yang muncul dalam benak saya. Adalah tentang sebuah bantuan. Dalam arti, kalau memang seseorang mau bersabar, menerima, dan tabah menjalani apapun yang membuat dia lemah dan tak berdaya pasti ada sesuatu yang sudah disiapkan atau sedang disiapkan untuknya agar menghibur dan menenangkannya. Salah satu contoh konkritnya adalah tentang Khadijah tadi. Keluar dari pembahasan kalau nabi sebagai seorang Rosul, Khadijah dipinang Muhammad ketika Muhammad masih berumur muda dan pastinya di umur itu Muhammad belumlah mendapat petunjuk secara langsung dari Allah atau wahyu. Jika hal itu sejenak direnungkan, Muhammad menikahi Khadijah tidak ada intervensi dari Allah: semua murni dari hatinya. Selanjutnya, meski Khadijah adalah pilihan Muhammad sendiri ternyata Khadijah mampu untuk menjadi penerang keresahan hati Muhammad dalam banyak persoalan. Jadi, itu bisa disimpulkan bahwa siapa saja akan dibantu dan ditenangkan dalam setiap keresahannya—baik itu secara langsung ataupun melalui seseorang yang telah terpilih untuknya—kala dia mau tabah dan bersabar. Dan itu tidak hanya untuk nabi dan rosul.zev120214 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar