Kamis, 21 November 2013

Apa itu Nabi, Apa itu Rasul, dan Kapan itu Hadist


Selama ini, jauh dari kesadaran, saya memandang adanya suatu kerancauan dalam pemahaman beberapa istilah yang sangat familiar di kalangan orang-orang beragama. Adalah tentang Nabi dan Rasul. Sejauh ini, kedua istilah tersebut—banyak dipahami—memiliki perbedaan yang sangat mendasar, yaitu tentang diwajibkannya menyampaikan dan sebaliknya. Jika Nabi, maka tidak ada kewajiban apapun untuk menyampaikan wahyu yang didapat. Sedangkan Rasul: memiliki kewajiban untuk menyampaikan wahyu kepada kaumnya. Keduanya berbeda dalam hal yang sangat fundamental, dilarang tidaknya sebuah dakwah.
Saya teringat salah satu ayat dalam Quran (2:61) yang menceritakan bagaimana teganya kaum Israel membunuh nabi-nabinya sendiri. Darinya, bukan mengenai kejamnya kaum Israel yang akan ditekankan dalam paragraf ini, tetapi tentang alasan mengapa nabi-nabi ketika itu banyak dibantai oleh kaumnya sendiri. Jika direnungkan lebih dalam, hal itu tidak akan terjadi ketika para nabi hanya diam dan tidak menyampaikan wahyunya seperti pengertian di awal tadi. Akan tetapi karena mereka menyampaikan wahyu dan mendakwahkannya kepada kaum Israel, maka terjadilah pembunuhan itu. Dan boleh jadi, hal itu disebabkan adanya ketidakcocokan pemikiran antara nabi-nabi dan kaum Israel atau ketidaksukaan kaum Israel terhadap cara menyampaikan wahyu itu.
Pada akhirnya, dari kenyataan di atas, pengertian mengenai nabi dan rasul yang selama ini banyak dipahami, kuranglah tepat. Karena ternyata nabi pun juga menyampaikan apa yang dia peroleh dari Tuhannya—wahyu—sehingga mereka terbunuh dengan jumlah yang tidak sedikit. Dengan demikian antara nabi dan rasul adalah dua istilah yang sama-sama mempunyai kewajiban untuk menyampaikan wahyu dan berdakwah tentang monoteisme kepada kaumnya.
Namun, dari pengertian yang baru tersebut bukan berarti keduanya tidak mempunyai perbedaan. Keduanya memiliki itu, yaitu mengenai sesuatu yang disampaikannya. Jika Rasul, maka sesuatu yang disampaikan adalah ajaran yang baru dan yang berbeda dengan ajaran rasul sebelumnya. Dengan demikian, ketika disebut rasul itu berjumlah ratusan ribu, maka ajaran-ajaran Tuhan juga berjumlah sedemikian banyaknya. Ajaran monoteisme lebih berjumlah ratusan ribu.
Kemudian nabi, sesuatu yang disampaikan nabi bukanlah ajaran baru seperti halnya rasul, tetapi ajaran yang sebelumnya pernah disampaikan oleh rasul yang hidup sebelumnya. Mudahnya, itu bisa dipahami bahwa nabi hanyalah sebagai penerus bukan penggagas. Dan di sinilah titik perbedaan keduanya itu tertambat. Rasul yang bertugas sebagai penggagas dan penyampai berbeda dengan nabi yang hanya bertugas sebagai penerus sekaligus penyampai untuk kali keduanya.
Masih terkait dengan itu adalah tentang hadist. Beberapa pertanyaan muncul dari semua pendapat di atas: sejak kapan apapun tentang Muhammad—perkataan, perilaku, dan ketetapan—itu disebut sebagai hadist dan sunnah? Apakah ketika berumur 40 tahun? Atukah ketika masih 25 Tahun? Kemudian, kapan juga Muhammad berperan sebagai nabi dan meneruskan dakwah rasul sebelumnya? Dan apakah peran Muhammad sebagai nabi dan rasul itu dimulai bersamaan? Jawabannya pasti sangat majemuk. Entahlah.
Namun, dari semua tanda tanya itu, ada beberapa kesimpulan baru yang saya dapat. Pertama, hal itu membuktikan bahwa Islam sangatlah luar biasa karena Islam bisa merubah kebudayaan yang buta moral hanya dalam waktu 22 tahun: islam baru ada paska diturunkannya wahyu di umur Muhammad yang ke—40. Kedua, itu membuktikan bahwa di antara Muhammad menjadi rasul dan manusia biasa, lebih lama Muhammad menjadi manusia biasa. Selama 40 Tahun lamanya, Muhammad harus bersabar dengan ketidaktahunnya tentang apapun dan hanya dengan akhlak yang luar biasa hebatnya Muhammad bisa menjalani semua itu dengan istimewa. Sehingga, darinya juga bisa tersimpulkan bahwa keputusan Muhammad untuk hanya menikahi Khodijah adalah murni dari hatinya. Dan itu berbeda dengan keputusan Muhammad untuk poligami—paska 40 tahun—yang sudah terkontaminasi dengan wahyu. Hadist terkover setelah Muhammad berumur 40 tahun.zev201113


Tidak ada komentar:

Posting Komentar