Rabu, 11 Desember 2013

Dampak Hebat Dari Sebuah Kesimpulan Sang Pendendam[1]


Jika ingin merubah sejarah, masuklah dalam proses perubahan itu, boleh jadi, satu ungkapan dari Gandhi itu yang paling pas untuk diselipkan dalam cerita Mahmed ini. Dari semua uraian pemikiran-pemikiran Mahmed di atas, ada satu hal yang belum tersurat di dalamnya. Adalah tentang bentuk beda usaha Mahmed untuk mengimbangi semua kebijakan Mahmed dengan berbaur langsung dengan rakyat, menerima masukan rakyat, dan memberi inspirasi-inspirasi secara live terhadap rakyatnya. Dengan demikian dari potret kehidupan yang tidak pernah dilakukan oleh sultan-sultan sebelumnya itu, Mahmed sukses menjalankan operasi-operasi hebatnya.
Beberapa darinya adalah terjadinya dikotomi pengetahuan dalam dunia pendidikan Turki ketika itu. Sebenarnya, rencana yang diinginkan adalah peleburan sekolah-sekolah agama dengan sekolah umum, tetapi karena dirasa sulit untuk merealisasikannya, maka keputusan akhirnya adalah membuat sekolah-sekolah umum tandingan. Dengan demikian, bermula dari masa pemerintahannya Mahmed ini, Turki mempunyai sekolah-sekolah yang mengajarkan ilmu-ilmu umum yang nantinya berkambang ke banyak sekali disiplin keilmuan, diantaranya, militer, kedokteran, sastra, dan lainnya.  Itu berdampak kepada tidak diminatinya sekolah-sekolah agama. Dan itu adalah salah satu bukti nyata dan hebat dari pemikiran pembaruan Mahmed yang berhasil memajukan setengah langkah Turki untuk menyongsong masa depan.
Selain itu, benih-benih sekular sudah ada di masa Mahmed ini. Itu terbukti dengan adanya pemisahan hukuman antara seseorang yang melanggar sesuatu yang berbau duniawi dan melanggar sesuatu yang berbau ukhrowi. Hal tersebut bisa digambarkan dengan perancangan undang-undang baru yang berbeda dengan sebelumnya. Dan hal itu memungkinkan seseorang mendapat klarifikasi lanjutan mengenai tindak pidana yang telah ia lakukan. Sehingga hukuman mati yang sebelumnya sering sekali terjadi, perlahan mulai redup seiring dengan berkembangnya dampak dari pemikiran Mahmed II ini.     



                [1] Muhtarom, "Pembaharuan di Turki ; Sultan Mahmud II, Tanzimat, Usmani Muda dan Turki Muda" dalam http://muhtarom84.blogspot.com/2009/11/pembaharuan-di-turki-sultan-mahmud-ii.html, diakses tanggal 01 Desember 2013.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar