Sabtu, 14 September 2013

Angelology



Jumlah malaikat itu tidak terkira banyaknya, demikian yang saya mengerti. Dan diantara beribu malaikat, pilihan tuhan hanya ada sepuluh yang wajib kita ketahui. Dan selama ini, pikiranku cuma berhenti pada jumlah itu. Pembahasan malaikat, bagi saya cuma sebatas meyakini sepuluh tadi. Sangat mikro. 

Akan tetapi, hipotesis saya selama ini gugur barusan, setelah saya buka pengantar theologinya bpak zuhri. Ternyata malaikat tidak sebatas itu. Pikiran saya menjadi terbuka. Utopia saya selama ini masih kurang. 

Adalah tentang segala elemen fisis yang tersebar di seluruh sudut dunia. Tumbuhan yg setiap saat tumbuh dalam kediamannya, laut yg setiap hari riuh tertepa angin, dan ikan-ikan yg istiqomah menciptakan gelembung-gelembung kecil di dasar laut. Semuanya berjalan begitu adanya tanpa terbesit di pikiran saya kalau semua itu juga berdzikir pada Tuhan, seperti ungkapan para novelis. 

Malaikat itu banyak, dan mungkin sebanyak jumlah ikan, tumbuhan, dan busa ombak di lautan atau bahkan lebih. Iya, dalam satu wilayah kata fehmi jadanne dalam bukunya "La Place de Angles Dans la Theologique Musulmane", itu memang benar: malaikat juga termasuk dari semua itu. Mulai dari tumbuhan yg taat berdzikir pada-Nya dan teman-temanya. Malaikat bukan hanya nyata di alam metafisis dan abstrak dalam dunia empirik, tidak, tapi diantara keduanya. 

Intervensi tuhan pada kita tidak bisa lepas dari peran malaikat. Mereka adalah jembatan penghubung antara wilayah samawat (wilayah Tuhan) dengan wilayah dunya (alam semesta). Meski secara teoritis Tuhan tidak perlu perantara untuk hanya sekedar mencabut nyawa hambanya, setidaknya dengan adanya intervensi dari para angel, sisi kemahakuasaannya lebih mencolok. Dia terlalu kuasa untuk sekedar masuk di wilayah manusia. Dan di sinilah peran malaikat tertambat: angelology.zev.140913 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar